Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Hallo teman-teman, kali ini saya akan membahas mengenai suatu tempat yang familiar beberapa tahun belakangan di kota Prabumulih. Nama tempatnya sendiri adalah Edu Agro Ekologi atau lebih akrab dengan nama Edagi. Edagi sendiri terletak di sebuah kelurahan Gunung Ibul Barat kecamatan Prabumulih Timur.
Cerita sedikit mengenai sejarah Taman Edagi yang berada di kota Prabumulih ini ya. Jadi, Taman Edagi (Edu Agro Ekologi) ini merupakan lahan yang terlantar alias lahan tidur. Nah lewat sentuhan tangan Pak Lurah bersama warga kelurahan setempat bergotong royong menyulap lahan tidur tersebut menjadi sebuah tempat untuk menjaga aliran air, cocok tanam, budidaya ikan, sarana edukasi, dan tempat rekreasai.
Berawal dari prihatin dengan keberadaan lahan kosong yang sebenarnya berpotensi menjadi tempat sarana edukasi dan rekresasi akhirnya aksi tersebut pun mendapatkan banyak dukungan dari berbagai kalangan mulai dari intansi pemerintahan, pelaku usaha, komunitas, akademisi dan lainnya. Yang paling membanggakan pada tahun 2021 Taman Edu Agro Ekologi mendapatkan penghargaan sebagai kampung Proklim tingkat nasional oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK).
Kalau mau lihat lebih banyak tentang taman Edagi di kota Prabumulih kepoin saja instagamnya @taman_eduagroekologi_gib yah, klik di sini.
Ekologi adalah salah satu cabang ilmu biologi, menurut sejarahnya Ekologi pertama kali digunakan pada tahun 1896 oleh seorang ahli biologi asal Jerman bernama Ernst Haekcel. Menurut pengertiannya Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya. Jika teman ingin tau lebih lebih lengkap mengenai pengertian Ekologi silakan baca di sini yah. Apa sih Ekologi itu?
Pengalaman ke Edagi
Sejak hadirnya Taman Edagi ini saya sendiri sudah kedua kalinya berkunjung ke Edagi, pertama bersama tim Bank Sampah Prabumulih dan yang kedua bersama tim FLP Prabumulih untuk merayakan Milad Forum Lingkar Pena Prabumulih ke 11, usia yang sudah menginjak ke usia baligh.
Menurut saya hadirnya Taman Edagi ini bisa menjadi tempat pilihan bagi masyarakat kota Prabumulih untuk belajar sekaligus berkreasi tentang bagaimana pentingnya hubungan timbal balik antara makhluk hidup (manusia) dan juga lingkungan alam sekitarnya.
Sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia lingkungan saya senang dengan adanya tempat seperti ini, sebab untuk menyadarkan atau mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan tidak bisa dilakukan oleh segelintir orang saja, namun harus dilakukan secara bersama-sama terlepas apapun latar belakangnya.
Yapss, semua pihak harus bahu membahu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, hutan, aliran air, dan juga pengelolaan sampah. Kenapa demikan, karena kita hidup di dunia ini tidak lama lalu apakah kita akan mewariskan kepada anak cucu kita bumi dengan kondisi sudah rusak, hutan-hutan sudah habis, lingkungan kotor tercemar sampah plastik, sulitnya mencari aliran air bersih, nggak kan?
Sebagai anggota Forum Lingkar Pena juga saya berharap akan banyak penulis-penulis yang peduli dengan lingkungan sekitarnya, lalu lewat tulisan-tulisan mereka bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, agar bumi selalu terjaga dan kita bisa nyaman tinggal di sini bersama jutaan makhluk hidup yang lain.
Wassalam...
6 Komentar
-
Tika 1 Juni 2022 pukul 20.29 Hebat banget pak lurah dan warganya punya inisiatif mengelola lahan tidur. Gak banyak lho yang kayak gitu -
Rindang Yuliani 1 Juni 2022 pukul 23.10 Keren deh Pak Lurah dan warganya inisiatif mengubah tempat yang sebelumnya biasa saja menjadi tempat yang bisa digunakan untuk ruang publik outdoor yang nyaman. -
Lita Lestianti 1 Juni 2022 pukul 23.53 Kayaknya nenangin banget y pas banget di pinggir sungai bisa main air hehe..tapi di sana ngga ada permainan anak2 atau apa gitu.. -
Catatan Ibu 2 Juni 2022 pukul 04.54 Keren banget. Kesadaran menjaga lingkungan ini masih menjadi PR besar banget. -
Nufa Zee 2 Juni 2022 pukul 06.02 Pak Lurahnya kok keren kali, bisa dikloning gak untuk lurah disini? wkwkw, selamat milad FLP Prabumulih -
Anonim 2 Juni 2022 pukul 17.45 Sangat menginspirasi FLP cabang lain untuk selalu memiliki kesadaran menjaga lingkungan baik dg aksi maupun dengan tulisan..