Danau Sentani Potongan Surga di Papua







Mendengar nama papua pasti kita akan menuju sebuah daratan di bagian paling timur Indonesia. Yah, sebuah pulau yang berbentuk Kangguru. Pulau Papua salah satu  pulau besar dari lima pulau di Indonesia dan berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.
Siapa yang menyangka,  ternyata Papua memiliki  sumber daya alam yang melimpah, dari sana juga tentu papua memiliki kekayaan wisata alam yang indah. Meskipun saya sendiri belum pernah ke Papua, namun Papua juga masuk kedalam daftar tempat yang saya ingin kunjungi.

Di Papua sendiri banyak sekali wisata alam yang terkenal baik wisatawan domestik maupun mancanegara, kita mungkin tak asing lagi dengan Raja Ampat, Lembah Baliem, Pulau Biak, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, dan yang tak kalah indahnya adalah Danau Sentani.
Dari Keempat wisata papua yang terkenal memiliki pemandangan alamnya yang eksotis namun tempat yang ingin saya kujungi di Papua adalah Danau Sentani, dan tentunya tempat-tempat lainnya yang indah di Papua.

Pertanyaannya kenapa ingin ke Danau Sentani? 


Damai di  sini (Sentani)

Taukah kamu bahwa nama Danau Sentani mengandung sebuah makna bagi masyarakat Papua, bisa dibilang Sentani artinya “di sini kami tinggal dengan damai” . Nama  danau yang cantik ini untuk pertama kali disematkan oleh seorang pendeta kristen BL Bin pada tahun 1898.

Dibalik nama sentani itu tentu memiliki harapan agar membawa pesan kedamaian, yang diterapkan di kehidupan bermasyarakat baik di Papua dan seluruh Indonesia.



Tempat Puluhan Spesies Ikan Air Tawar

Danau Sentani memiliki luas 9.360 hektar dan berada di ketinggian 75 mdpl ini ternyata memiliki kekayaan alam baik flora dan fauna, nah untuk fauna sendiri di danau sentani ini memiliki setidaknya 30 spesies ikan air tawar yang mendiami di dasar danau sentani. Lebih sepsial lagi dari 30 spesies ikan air tawar itu ada 4 spesies endemik yang hanya ada di danau sentani.

Keempat spesies itu antara lain; Ikan Gabus Danau Sentani (Oxyeleotris heterodon), Ikan Pelangi Merah (Glossolepis), Ikan Hiu Gergaji (Pristis microdin), dan terakhir ialah Ikan Pelangi Sentani (Glossolepis).

Jika kita berkesempatan untuk menyelam di danau ini, barangkali kita semua bisa menyaksikan langsung ke 30 spesies air tawar tersebut.

Festival Danau Sentani di Setiap Bulan Juni

Untuk urusan Festival di Papua tak hanya ada di Lembah Baliem namun di Danau Sentani pun terdapat sebuah festival yang bernama Festival Danau Sentani. Perlu kita ketahui bahwa di sekitar wilayah Danau Sentani itu di huni oleh 16 subsuku, dimana suku-suku ini dulunya sering sekali bentrok untuk meredahkan hal tersebut maka dibuatlah festival ini.
Kegiatan Festival Danau Sentani ini diisi dengan beragam tari-tarian adat di atas perahu, tarian khas perang Papua. Ucapara adat untuk penobatan Ondoafi serta tentu yang tak lepas dari sebuah festival adalah kulinernya.

Festival yang digelar setiap bulan juni ini tentu saja menyajikan sungguhan alam yang indah dan budaya asli di wilayah tabu, Jayapura. Nah, untuk melihat keseruan festival ini, boleh deh dimasukin kedalam daftar event yang ingin kamu kunjungi suatu saat nanti.



Bukit Teletubis

Anak-anak era 90-an pasti tahu dengan film serial anak-anak Teletubis, yups film yang diperankan oleh empat boneka imut itu memang cukup popoler pada masanya, selain empat boneka yang memiliki karakter berbeda-beda itu ada lagi satu hal yang bisa kita ingat dari film ini, yaitu latarbelakangnya yang berupa perbukitan hijau.

Jika ke danau sentani kawan-kawan bisa sekalian ke bukit teletubis, yap, bukit hijau nan asri itu terhampar luas di dekat Danau Sentani, tentu ini menjadi kekayaan destinasi wisata hijau papua.

Terdapat dua cara untuk menikmati destinasi wisata hijau papua ini. Pertama, dari kejauhan, jika kawan terbang ke Papua, cobalah untuk mengambil tempat duduk di dekat jendela pesawat, kawan akan melihat hamparan hijau bergelombang bukit teletubis. Atau bila ingin melihat dari dekat, kawan bisa melihatnya dari atas tugu MacArthur yang berada di Pegunungan Cyclop, Komplek Rindam Jaya kodam 8 Trikora, markat TNI.

Terakhir.

Disekitar Danau Sentani terdapat 22 pulau.

Seperti halnya Raja Ampat, Danau Sentani pun memiliki pulau-pulau kecil yang tersebar di papua, dari beberapa pulau tersebut dimanfaatkan sebagai Papua Destinasi wisata hujau yang paling terkenal adalah Pulau Asei. Konon katanya pulau ini dipercaya sebagai bagian tubuh naga. Bahkan nih, warga setempat mempercayai bahwa mereka adalah keturunan leluhur yang menunggangi naga tersebut, percaya? Ingat kata Bung Fiersa Besari “Kita tak perlu mempercayai, tapi kita harus menghormati.”



Kalau ingin ke danau sentani bagaimana caranya?

Nah, untuk kawan-kawan semua yang ingin ke Danau Sentani, saya akan berikan beberapa info mengenai rute, harga dan tips di Danau Sentani.
Jika memilih rute pesawat dari Jakarta menuju ke Bandara Sentani di Jayapura. Sesampainya di Bandara kawan disarankan sebaiknya menyewa mobil dengan harga sekitar Rp 650.000. bisa juga sih dengan naik taksi, tapi ada perbedaannya, dengan menyewa mobil kita akan lebih leluasa dan fleksibel menjelajah Danau Sentani.
Untuk biaya masuk ke danau ini kawan tak perlu khawatir sebab harga tiket masuknya sebesar Rp 10.000. Setelah di danau kita bisa ngapain saja nih? Di Danau Senatani kita bisa menyewa kapal motor untuk menjelajahi danau sentani, harga sewa kapal motor pun beragam berkisar Rp 10.000 – Rp 50.000 saja.

Kalau kemaleman di Danau Sentani?

Urusan itu tak perlu khawatir sebab di sekitar danau sentani terdapat hotel, hostel, homestay dan juga resor, harganya pun bervariatif, mulai Rp 250.000 – Rp 1000.000.
Ada tips tambahan nih untuk kawan semuanya.
Jika ingin mengunjungi danau sentani, cobalah datang pada bulan juni, seperti yang saya sampaikan di atas, sebab pada bulan itu terdapat festival danau sentani. Nah, selain itu jika kawan-kawan ingin merasakan betul bagaimana kehidupan orang papua atau ingin mencari tau lebih banyak tentang papua cobalah untuk menginap di rumah warga asli papua.

Papua dengan segala macam kekeayaan wisata alamnya yang eksotis, tentunya terkandung banyak sekali adat, budaya, dan bahasa menjadikan kita makin bangga dengan negara ini. Seharusnya kita jaga bersama tak hanya itu saja, ada hal yang lebih penting untuk kita jaga yaitu: Hutan.

Ada kabar yang tak mengenekan mengenai hutan di papua yang mengalami penurunan luas wilayah dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2005-2009 luas hutan di Papua 42 juta hektar, namun tiga tahun kemudian (2011) hanya tersisa 30,07 juta hektar. Setiap tahunnya rata-rata deforsetasi di papua sebesar 143,680 hektar dan di Papua Barat sebesar 293 hektar penyebab utamanya tak lain adalah ekspansi industri berbasih lahan untuk perkebunan, penebangan hutan, hutan tanam serta pertambangan.

Hutan di papua adalah benteng terakhir hutan di Indonesia, menginggat hutan di Sumatera dan Kalimantan terus mengalami penurunan luasnya, penyebabnya sama ekspansi industri berbasis lahan; perkebunan dan pertambangan.



Untuk itu mari kita bersama-sama menjaga hutan papua, agar masyarakat papua tetap menikmati hutannya sebagai sumber kehidupan serta tetap menjaga kelestarian wisata-wisata alam papua yang eksostis serta menjadikan Papua destinasi hijau dikenal dunia.

Hal itu sudah lama dilakukan oleh Econusa. Sebagai Yayasan Ekosistim Nusantara Berkelanjutan (Yayasan EcoNusa) adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mempromosikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan adil di Inonesia  dengan memperkuat inisiatif  lokal.
Bukan hal mudah apa yang dilakukan oleh EcoNusa. Sebab untuk melakukan itu semua Econusa mendorong pengembangan dan pengembangan kelompok masyarakat sipil, bekerja dengan mereka untuk advokasi, kampanye, komunikasi,  dan keterlibatan pemangku kepentingan.

Yayasan Ekosistim Nusantara sudah berdiri secara resmi pada 21 Juli 2017 dan berpusat di Jakarta.

Nah, sebagai Blogger apa peran yang harus kita ambil dalam menjaga serta memajukan pariwisata di Papua?

Cara itu sangat sederhana. Turut mempromosikan wisata-wisata di Papua terutama tentang papua destinasi wisata hijau kepada khalayak di dalam tulisan kita.
Jika berkesempatan ke Papua hendaknya kita menjaga kelestarian alam papua, menjaga kebersihan disetiap tempat yang kita kunjungi serta mematuhi aturan dan adat setempat.
Tak banyak yang kita harapkan dari semua ini selain tetap terjaganya papua sebagai destinasi wisata hijau, hutannya terjaga, masyarakatnya damai, dan penuh gembira.


Sumber bacaan:

Phinemo.com
Idntimes.com
Nativeindonesia.com
Econusa.id
Hutanpapua.id

Sumber foto:

Iamindonesia.net
Econusa.id
Flikcir.com

Instagram:

@rezaayomi
@drnchrs
@hermawanlubis
@badaharzoo

LihatTutupKomentar

29 Komentar

Cancel

Terima kasih sudah baca postingan allamsyah.com, silakan tinggalkan komentar