Dari OOB hingga The Lost Java

 


Jika ditanya buku apa paling berkesan yang pernah aku baca, pasti aku ataupun kamu menjawab semua buku itu memiliki kesannya masing-masing. Tapi dari sekian banyak buku yang kamu  baca buku pasti adakan buku yang paling berkesan dalam hidupmu.

Buku yang berkesan itu harus bagaimana? Bisa jadi dari sebuah buku yang pernah dibaca ada suatu pelajaran atau pengalaman yang bisa kamu ambil dari sebuah buku tersebut yang menjadikan hidupmu menjadi semakin berarti.  Nah, di grup FLP Sumsel Menulis kami mendapatkan tugas untuk menceritakan buku yang paling berkesan yang pernah kami baca.

Seperti yang aku jelaskan di atas bahwa setiap buku memiliki kesannya masing-masing. Jadi sedikit bingung jika harus menceritakan buku paling berkesan yang pernah dibaca. Tapi, aku akan menceritakan salah satu buku yang belum lama ini aku baca dan cukup membekas dalam hidupku.

Yups… buku itu adalah novel “Orang-orang Biasa” karya Pakcik Andrea Hirata. Novel ini novel pertama dari dwilogi novel Bu Guru Aini yang baru terbit beberapa bulan lalu, tapi aku belum bisa beli novel Bu Guru Aini, mudah-mudahan nanti ada rejekinya bisa beli novel tersebut.

Bicara novel OOB atau Orang-Orang Biasa ini, tentu kita tahu kan bagaimana karakteristik tulisan Pakcik Andrea Hirata yang selalu menceritakan kehidupan melayu Belitong yang menjadi latar belakang cerita. Novel ini sendiri bercerita tentang kehidupan orang-orang biasa yang kehidupannya tak lepas dari kemiskinan dan keterbelakangan dan juga kisah seorang polisi yang sangat jujur bernama Inapektur Abdul Rojali dan seorang sersan P. Arbi di tugaskan di kota naïf bernama Belantik.

Pakcik Andrea Hirata begitu piawai mengaduk-aduk perasaan pembacanya dalam setiap paragrap yang tertuang di novel terbitan Bentang  Pustaka ini, kita akan dibuat sedih dan juga bisa tertawa terpingkal-pingkal, semuanya sangat detail sekali.  Bab per bab dalam novel ini selalu berhasil mencuri perhatian yang membuat aku tak mau  menyudahi jika sudah selesai membaca satu bab pasti akan langsung membaca bab selanjutnya tanpa ditunda, sehingga novel dengan tebal 262 halaman  ini,  salah satu novel tercepat yang pernah aku baca selain novel The Lost Java karya Kun Geia dan juga novel Tambora karya Agus Sumobogo.

The Lost Java sendiri adalah novel Ilmiah yang bercerita tentang akan tenggelamnya Pulau Jawa tahun 2050 sementara novel Tambora merupakan novel sejarah tentang meletusnya Gunung  Tambora. Ngomong-ngomong novel sejarah novel triloginya Mbak Afifah Afra (De Winst, De Liefde dan Da Conspiracao) serta Mei Hwa adalah novel-novel sejarah berkesan yang pernah aku baca.

Sementara untuk buku-buku non-fiksi banyak sekali seperti buku-bukunya ustadz Salim A. Fillah, mulai dari “Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim”, “Jalan Cinta Para Pejuang”, “Sunnah Sedirham Surga” dan juga buku-bukunya Ustadz Mohammad Fauzil Adhim seperti “Berdoalah untuk urusan apapun”. banyak sekali menyuntikan semangat untuk diri kita agar lebih baik lagi.

Nah jadi itulah sedikit cerita tentang buku berkesan yang pernah aku baca, sebenarnya banyak sekali buku-buku yang kita itu memberikan efek positif untuk kehidupan kita, maka jangan pernah berhenti untuk membaca buku. Terima kasih.

 

#WAGFLPSumselMenulis #FLPSumselMenulis #FLPSumsel #lampauibatasmu

LihatTutupKomentar

18 Komentar

  • Amanda ratih pratiwi 31 Oktober 2020 pukul 04.27
    Aku juga suka baca bukunya Andrea Hirata, dia bisa mengemas cerita bener2 cerita, kyk cerita sedih ya beneran sedih, nggak yang absurd sedihnya,
  • Naqiyyah Syam 1 November 2020 pukul 17.13
    Aku baca bukunya Andrea Hirata hanya beberapa aja, belum kuat lagi ngoleksi novel. Baca review ini jadi penasaran dengan karya Andrea Hirata terbaru.
  • Dewi Rieka 1 November 2020 pukul 19.40
    Aku sudah baca yang seri keduanya tentang Bu Guru Aini,malah belum baca yang seri pertama kata temanku susah dimengerti hehe aku coba baca deh..
  • Nufa Zee 2 November 2020 pukul 01.24
    Huhu aku udah lama gak baca novel Andrea, jadi rindu baca novel lagi, 👍
  • Djayanti Nakhla Andonesi 2 November 2020 pukul 03.06
    Pak cik Andrea Hirata memang selalu memukau kalau sudah membuat narasi cerita tuh.
    Saya selalu merasa berada di tengah2 cerita ketika membaca karyanya.
    Dan sekarang sudah lama enggak baca buku novel lagi.
    Dengan baca blog ini saya jadi pengen baca novel andrea hirata lagi, dan pengen baca trilogi mbak afra jugaaa

    Semoga taun ini kesampean bacanya aamiiin
  • Ella Fitria 2 November 2020 pukul 13.44
    Sepakat banget sih kl semua buku pasti berkesan bagi pembacanya. Tapi ada juga beberapa buku yg paling berkesan, aku pun suka banget sama buku Orang-orang Biasa, kak. :D
  • iluvtari 2 November 2020 pukul 15.05
    kayaknya simas satu selera dgku, hehe. termasuk buku yg nonfiksi juga. soale ada ketemu bbrp org yg kurang suka dg tulisan AH. padahal kan keren banget
  • Lailianayla's blog 4 November 2020 pukul 20.44
    Waa belum pernah baca
    Terakhir baca buku andrea hirata yang judulnya Ayah
    Waaauu keren dan lucuuuu
  • Rindang Yuliani 5 November 2020 pukul 16.49
    Aku pernah baca Lost Java. Epik sih. Andai dijadikan film, keren sekali. Novel dalam negeri tidak kalah dg novel luar.
  • Yustrini 5 November 2020 pukul 23.57
    Banyak buku yang ditulis dan meninggalkan kesan di hati pembaca, aku juga ada tuh buku yang pernah kubaca ada buku karya Tere Liye dan Ilana Tan. Setelah baca buku mereka seperti ada pesan khusus yang membekas walau buku itu hanya kupinjam sebentar dari perpustakaan.
  • Fenni Bungsu 6 November 2020 pukul 00.37
    Lewat baca novel nggak hanya membuat kita terhibur tapi juga jadi tambah wawasan, dan pastinya banyak hikmah yang tersurat
  • Rini Rahmawati 6 November 2020 pukul 06.21
    karya dari Andrea Hirata itu emang selalu is the best, aku ada baca beberapa karyanya

    dan bener banget aku setuju setiap buku itu punya kesan tersendiri bagi para pembacanya

    kadang dari buku kita bisa memmahami arti kehidupan ini
  • Asih Mufisya 8 November 2020 pukul 13.19
    Kesan dari buku yang kita baca memang selalu ada. Bahkan ada buku yang berulang kali dibaca karena isinya benar-benar menyenangkan dan jadi pengingat diri.
  • www.derisafriani.com 8 November 2020 pukul 15.25
    Aku belum berani gabung Sumsel Menulis. Takut gak konsisten. Apa lagi kalau sampai didepak. Sedihnya nanti lama. Ha ha ha. Belum nyemplung juga udah ngacir duluan. Semangat membaca! Aku baru usai baca novel Kang Abik. Belum sempat bikin review.
  • Vidyagatari.com 8 November 2020 pukul 16.26
    Wah jadi penasaran juga dgn Buku The Lost Java, ngeri tapi bikin penasaran juga ya. hehe Semangat menebar inspirasi FLPSumsel. Dari dulu saya ingin sekali bergabung dgn FLP. terima kasih ulasannya Kak.
  • Rahma Ayu 8 November 2020 pukul 22.17
    Pernah baca Novel dari Tere Liye berkali-kali, karena memang isinya berkesan banget buatku. Walaupun berkali-kali dibaca dan sudah tau jalan ceritanya, tetep netesin air mata juga. Memang semua buku berkesan bagi pembacanya
  • Yeti Nurmayati 14 November 2020 pukul 13.57
    Andrea Hirata memang salah satu penulis buku dengan ciri khasnya sendiri. Dan selalu ada pembelajaran menarik dari setiap karyanya. Tapi kalau novel itu saya belum baca. Mau nyari juga ah
  • Siska Dwyta 15 November 2020 pukul 16.59
    Benar setiap buku punya kesan masing-masing. Ngomong soal buku yang berkesan dalam hidup saya ada banyak sih tapi yang paling berkesan itu buku kumcer-nya Bunda Helvy Tyano Rosa Ketika Mas Gagah Pergi yang saya baca waktu SMP. Karya-karya Andrea Hirata juga saya suka cuma belum baca nih novel terbarunya
Cancel

Terima kasih sudah baca postingan allamsyah.com, silakan tinggalkan komentar